Pages

Jumat, 25 April 2014

Faktor dan Proses Pembentukan Tanah

FAKTOR DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Dalam proses pembentukan tanah, ada 2 aspek yang saling berkaitan dan sangat vital, yaitu tersedianya batuan induk asal dan faktor-faktor yang mempengaruhi batuan induk tersebut.
Awalnya, permukaan bumi belum seperti sekarang ini yang berupa tanah dan dapat ditanami tumbuh-tumbuhan. Hipotesis yang pernah di kemukakan oleh Kant- Laplace, mengatakan bahwa bumi ini selama miliaran tahun yang lalu, dilepaskan dari matahari dalam bentuk bola gas yang pijar, lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan. Seperti yang kita ketahui bahwa material-material yang ada di dalam bumi, yaitu magma. Pendinginan magma di permukaan bumi biasanya akan membentuk suatu batuan induk yang disebut batuan beku. Yang termasuk dalam batuan induk bukan hanya batuan beku saja, tetapi juga termasuk batuan sedimen dan batuan metamorf. Hubungan antar ketiganya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini,


Batuan-batuan tersebut tidak selamanya berwujud batu. Dengan adanya dinamika eksogen, terutama iklim yang terus menerus bekerja dipermukaan bumi dan umumnya menyebabkan pelapukan secara mekanik maupun kimiawi, membuat batuan-batuan induk yang tadinya bersifat keras dan padu menjadi bahan induk yang bersifat lepas-lepas dalam ukuran yang relatif lebih halus dibandingkan sebelumnya. Bahan induk inilah yang selanjutnya akan menjadi tanah.
Bahan induk sendiri terdiri dari 2 jenis berdasarkan dari bahan asalnya, yaitu :

  1. Bahan Induk Anorganik, berasal dari pelapukan batuan-batuan yang ada di dalam bumi dan mengandung mineral-mineral alam.
  2. Bahan Induk Organik, berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup yang membusuk di permukaan bumi maupun yang telah terkubur.
Bahan induk sebagai bahan dasar terbentuknya tanah, diproses oleh iklim yang menyebabkan terjadinya pelapukan baik secara mekanik maupun kimiawi. Pelapukan secara mekanik pada iklim berasal dari suhu udara, kelembababn udara, kecepatan angin dan curah hujan. Salah satunya seperti pada gambar di bawah ini,

bahan induk yang mengalami pelapukan tidak hanya berupa batuan saja, tetapi juga terjadi pada bahan induk yang berasal dari sisa-sisa mahkluk hidup.

Pelapukan secara kimiawi merupakan proses penghancuran batuan sekaligus merubah susunan zat kimianya. Batuan di atas permukaan bumi mengandung bermaca-macam mineral yang mengandung berbagai zat kimia yang berasal dari alam. Ada beberapa mineral yang adapt larut dalam air. Contoh umum zat yang dapat melarutkan batuan adalah air hujan yang sering kali membasahi permukaan bumi. Air hujan sendiri mengandung zat kimia Hidrogen (H2O) dan Karbondioksida (CO2). Zat CO2 yang berperan sebagai bahan pelarut, memnyebabkan batuan yang dilaluinya mengalami perubahan-perubahan pada struktur zat kimianya serta mengangkat zat-zat yang telah dilatutkannya tersebut.

Aktifitas organisme biasanya menyebabkan pelapukan yang terjadi secara biologios. Seperti tumbukan lumut kerak diatas permukaan batuan dapat menghancurkan batuan karena lumut tersebut menghisap makanan dari batu yang ditumpanginya. Selain batuan lumut, hewan tertentu juga dapat menghancurkan batuan menjadi tanah. Seperti semut, rayap, dan cacing yang membuat sarang di batuan, membuat batuan hancur yang lama-kelamaan menjadi tanah.

Semua faktor yang menyebabkan terjadinnya pelapukan pada batuan induk menjadi tanah yang sudah dijelaskan di atas, membutuhkan waktu yang  sesuai dengan kemungkinan pada letak topografi dan tingkat intensitas iklim dan organisme yang memproses pelapukan batuan induk.

Sumber Referensi :
Devita. Batuan. (http://devitasarix2.wordpress.com/, diakses pada tanggal 25 April 2014)
Hendri. Litosfer dan Pedosfer. (http://belajargeodenganhendri.wordpress.com/, diakses pada tanggal 25 April 2014)

0 komentar: